Sunday, March 14, 2010

PULAU PINI-daerah khatulistiwa di Nias Selatan

dan informasi ini lagi2 dipersembahkan oleh

terimakasih sekali lagi buat para "juragan" yang membuat saya dapat update blog ini lagi (kalau ane bisa kasih cendol, ane kasih dah huehehee)
Indonesia seperti yang kita ketahui merupakan salah satu negara yang dilintasi oleh garis khatulistiwa. Namun, biasanya daerah yang dikenal dilewati oleh khatulistiwa hanyalah daerah Bonjol (Sumatera Barat) dan Pontianak (Kalimantan Barat). Ternyata, salah satu daerah di Nias Selatan juga merupakan daerah yang dilewati garis khatulistiwa. Daerah tersebut ialah Pulau Pini yang termasuk di dalam pulau-pulau kecil. Pulau ini memiliki luas hanya 24,36 kilometer persegi (yang dalam istilah kamus salah satu dosen saya, "dikelilingin sejam juga udah abis tuh pulau"). Untuk saat ini, saya hanya bisa menampilkan gambar Pulau Pini secara geografis. Diusahakan dapat menceritakan lebih banyak mengenai pulau yang satu ini.(klik gambar untuk diperbesar)

just realized

gara-gara liat postingan d KASKUS yang ini http://www.kaskus.us/showthread.php?t=2340707 (lagi2 kaskus, hehe..maap soalnya KASKUS addict), saya baru sadar kalau malaysia kemungkinan kecil bahkan tidak akan mengklaim lompat batu dari Nias sebagai budayanya

kenapa??
karena menurut pendapat saya, mereka tidak akan punya keberanian melompati batu setinggi itu hehehe..ada gunanya juga punya budaya yang rada extrem! hidup INDONESIA! LESTARIKAN BUDAYA INDONESIA

PULAU TELLO dan SOEKARNO

kisah ini saya ambil dari postingan seorang "juragan" di KASKUS..cuma sekedar mengingatkan aja buat yang belum tahu KASKUS itu apa. KASKUS itu komunitas online terbesar di Indonesia dimana cerita yang ditampilkan unik dan menarik
 nah kita kembali ke topik utama. cerita ini pada dasarnya berdasarkan biografi yang ditulis oleh Cindy Adams mengenai Bung Karno. Berikut ceritanya..
“Pulau Tello Dihantui Gizi Buruk”, itu satu judul berita di suratkabar nasional yang saya baca. Sontak mengingatkan kisah sekretaris Bung Karno yang berasal dari Pulau Tello. Pulau cantik yang terletak di Kepulauan Nias Selatan. Ia, suatu hari di tahun 1948, berpamitan kepada Bung Karno untuk bergabung dengan para gerilyawan, masuk hutan, membaur dengan rakyat, dan bertempur melawan agresor Belanda yang mencoba merampas kemerdekaan kita.


Bung Karno tak dapat menolak, maka ia pun melepas sang sekretaris memanggul senjata, bergabung dengan gerilyawan di bawah komando pusat Panglima Perang Jenderal Soedirman. Para gerilyawan yang gagah berani, memang tidak hanya didominasi kaum laki-laki, tetapi juga menyeret kaum perempuan, tanpa paksaan. Mereka mengganti perhiasan dengan selempang peluru dan senapan yang mengkilat.

Bung Karno sendiri tidak pernah putus berkomunikasi dengan para gerilyawan. Terlebih, pada masa-masa tahun 1948 (sebelum peristiwa penangkapan Bung Karno oleh Belanda), Bung Karno dan keluarga hampir tiap hari melakukan perjalanan ke Madiun untuk sekadar mengelabui tentara Belanda. Di sisi lain, gerilyawan sudah menjadi momok bagi tentara Belanda. Apalagi, perlawanan gigih tentara kita, telah mengundang reaksi dunia. Dunia mengecam Belanda.

Tibalah pada satu peristiwa yang tak pernah dilupakan Bung Karno. Dan itu, termasuk yang disinggung di dalam buku biografinya yang ditulis Cindy Adams. Peristiwa di saat eks sekretaris asal Pulau Tello yang cantik itu datang khusus menemui Bung Karno membawa keranjang. Hal itu memancing rasa ingin tahu Bung Karno, “Apa isi keranjang itu?”

“Bapak betul-betul mau melihatnya?” tanyanya.

“Ya, mengapa tidak.”

Gadis gerilyawan asal Pulau Tello itu pun membuka keranjang, dan menggelindingkan kepala seorang Belanda yang masih berdarah. Kepala bergulir hingga ke dekat kaki Bung Karno. “Inilah tanda kemenangan saya yang pertama, Pak,” teriaknya dengan riang, “oleh-oleh untuk Bapak.”

Terkesiap Bung Karno… darah berdesir cepat, “Bawa keluar!!!” teriak Bung Karno. “Bawa keluar!!!”



source: http://www.kaskus.us/showthread.php?t=2915647

GEMPA DI NIAS


gempa 5,5 SR mengguncang Nias pada tanggal 13 Maret 2010, pada pukul 21:59. Gempa dirasakan sekitar 20 detik dan sempat menimbulkan kepanikan warga karena takut terjadinya tsunami.(source:detik.com)